Sejarah BERDIRINYA SAKA BHAYANGKARA
Awalnya Saka Bhayangakara berasal dari bahasa sansekerta yang berarti penolong/pelindung. Pada zaman dahulu/kerajaan, Saka Bhayangkara mempunyai arti pelindung / pengawal para raja-raja. Pada zaman kerajaan majapahit, yang dimaksud pelindung/pengawal raja-raja pada zaman itu adalah pasukan penyelinap milik Patih Gajah Mada. Sekarang, Saka Bhayangkara sendiri mempunyai arti pelindung / pengawal penjaga NKRI. Saka Bhayangkara merupakan sekumpulan anak muda yang gagah perkasa dan mampu berkarya untuk bangsa dengan gagah dan tanpa putus asa layaknya seorang prajurit yang berdedikasi kebhayangkaraan yang berlandaskan trisatya dan dasa dharma dengan berkalungkan bendera merah putih.
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara dibentuk pada tahun 1996 dan pada tahun tersebut masih bernama Pramuka KAMTIBMAS ( Keamanan Ketertiban Masyarakat ). Pembentukan tersebut atas instruksi bersama MENTRI / PANGLIMA POLISI DAN KAKWARNAS : NO. POL. : 28/Inst. /MK/1996 dan SK KWARNAS No. 4 /1996 tertanggal : 1 Juli 1996, dengan nama PRAMUKA KAMTIBMAS. Pada waktu itu terdapat sembilan krida, yaitu :
- Krida LANTAS ( Lalu Lintas )
- Krida PMK ( Pemadam Kebakaran )
- Krida SAR ( Searce And Rescue )
- Krida TPTKP ( Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara )
- Krida SISKAMLING ( Sistem Keamanan Lingkungan )
- Krida PENGAWAL
- Krida PELACAK
- Krida KOMLEK
- Krida PENGAMAT
Pada tahun 1980 dikeluarkan surat keputusan atas kerja sama Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dengan KAKWARNAS yaitu : NO. POL. SKEP / 08 / V / 1980 dan SK KWARNAS No. 050 / 1980 tertanggal : 1 Juli 1980, bernama SATUAN KARYA BHAYANGKARA. Ditahun 1980 pembentukan krida masih mengikuti Sembilan krida, baru pada tahun 1990 dikelurkan surat keputusan dari KAKWARNAS melewati : SK KWARNAS No. 032 / 1990 terdapat tujuh krida, yaitu :
- Krida LANTAS ( Lalu Lintas )
- Krida PMK ( Pemadam Kebakaran )
- Krida SAR ( Searce And Rescue )
- Krida TPTKP ( Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara )
- Krida SISKAMLING ( Sistem Keamanan Lingkungan )
- Krida PENGAWAL
- Krida PELACAK
- Krida LANTAS ( Lalu Lintas )
- Krida PMK ( Pemadam Kebakaran )
- Krida SAR ( Searce And Rescue )
- Krida TPTKP ( Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara )
- Krida SISKAMLING ( Sistem Keamanan Lingkungan )
Setelah itu pada tahun 2006 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia NO. POL. SKEP / 595 / X / 2006 tertanggal 4 Oktober 2006 jumlah krida dipersingkat lagi menjadi 4 krida, yaitu :
- Krida LANTAS ( Lalu Lintas )
- Krida PPB ( Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ) { Gabungan dari Krida PMK (Pemadam Kebakaran) dan Krida SAR ( Searce And Rescue ) }
- Krida TPTKP ( Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara )
- Krida TIBMAS ( Ketertiban Masyarakat )
SAKA BHAYANGKARA berdiri pertama kalinya di POLRESTA KEDIRI yang saat itu dirintis dan didirikan oleh kakak Antok Poerwanto kelahiran tahun 1955 yang sekarang berkediaman di Ds.Gayam kecamatan Mojoroto Kota kediri. Sampai saat ini, kak Antok Poerwanto masih tetap eksis dalam dunia SAKA BHAYANGKARA hingga diresmikan oleh kapolri dan ka.kwarnas serta mengadakan kegiatan yang bernama DHARMA KRIDA PALAGA yang saat ini juga masih diadakan tiap tahun di POLRESTA KEDIRI dan sampai saat ini jadi yang ke-28. Kegiatan ini hanya ada di kota kediri di POLRESTA KEDIRI dengen lokasi di lap.mrican, selain kegiatan itu juga ada kegiatan Cross Country yang mirip dengan kegiatan Brimobda Kompi 1 Detasement C.
No comments:
Post a Comment